Sejarah berdirinya Sekolah tinggi Ilmu Al-Qur’an dan Sains Al-Ishlah (STIQSI) Lamongan, kembali disampaikan oleh ketua pembina STIQSI Lamongan, beliau al-Ustadz Drs. KH. Muhammad Dawam Saleh pada acara silaturrahim bersama wali mahasiswa/wi sekaligus pembagian KHS mahasiswa/wi STIQSI Lamongan. Acara tersebut berlangsung di Aula PP. Al-Ishlah, pada hari Ahad, 16, Juli 2023.
Dalam acara yang dihadiri oleh seluruh dosen dan mahasiswa/wi STIQSI Lamongan serta Wali mahasiswa baru, al-Ustadz M. Dawam Saleh menuturkan secara gamblang bagaimana awal mula berdirinya STIQSI. Beliau menceritakan tentang latar belakang yang memotivasi berdirinya STIQSI adalah keinginan beliau untuk meniru PP. Modern Darussalam Gontor yang para alumninya mampu menjadi orang sukses.
“Mengapa STIQSI tidak memasang papan-papan reklame di pinggir jalan?,” adanya pertanyaan tersebut, al-Ustadz Dawam menanggapi bahwa, STIQSI berdiri dengan niat awal hanya untuk alumni MA Al-Ishlah dengan beasiswa penuh dengan batas kuota yang ditentukan, karena apabila mengambil lulusan dari non-alumni dikhawatirkan tidak mampu memberi beasiswa.
Selain itu, al-Ustadz Drs. H. Agus Salim Syukron selaku wakil pembina STIQSI Lamongan juga menambahkan terkait arah belajar dan pengajaran mahasiswa/wi, beliau menuturkan bahwa selain menjadi mahasiswa/wi mereka akan mengajar dan mendampingi santri-santri selama 24 jam. STIQSI berusaha mendidik mahasiswa/wi sebagai pelajar yang berilmu juga pelajar yang berakhlaq mulia, berbakti kepada orang tua, dan berguna bagi masyarakat.
“Kalau mahasiswa/wi benar-benar ikhlas dan berdedikasi dalam pengabdian mereka akan kembali ke masyarakat dengan penuh tanggungjawab” ujar al-Ustadz Thohir selaku ketua yayasan PP. Al-Ishlah. Begitu pula dengan al-Ustadz Dr. Piet Hizbullah Kaidir, S.Ag.,M.A, juga turut menambahkan, beliau menyampaikan dua point mengenai lingkungan STIQSI. Yakni, pertama berkaitan dengan kelas aktif dan kelas ekstrakulikuler STIQSI, serta kemampuan bekerja di masyarakat.
Para wali mahasiswa/wi sangat antusias mendengar apa yang disampaikan oleh asatidz, beberapa dari mereka juga terharu atas apa yang disampaikan oleh para asatidz. Kemudian setelah penyampaian dari para asatidz acara dilanjutkan dengan pengumuman mahasiswa/wi berprestasi dan ditutup dengan do’a oleh al-Ustadz Dawam.
Reporter : Thahirah
Editor : Julya Nur I.