Menjelang acara wisuda kelulusan, mahasiswa-mahasiwi STIQSI angkatan kedua adakan acara kumpul dengan cara unik. Acara kumpul terakhir ini mereka adakan dengan konsep potluck sesuai inisial nama masing-masing. Jadi, setiap orang diminta untuk membawa makanan atau minuman sesuai dengan inisial nama masing-masing.
Acara itu dilaksanakan pada hari Rabu, 14 Juni 2023 dan bertempat di gedung STIQSI. “Acara ini sebenarnya ingin kita gandengkan dengan acara evaluasi pengabdian yang sudah rutin kami laksanakan satu tahun terakhir ini. Evaluasi itu bersifat dwi mingguan dan dilaksanakan tiap hari rabu, harusnya tanggal 14 juni itu evaluasi terakhir. Akan tetapi karena ada kendala, evaluasi terakhir itu tidak bisa dilaksanakan. Meski begitu, kami tetap melaksanakan agenda kumpul ini,” tutur Yeni Ika, salah satu mahasiswi STIQSI angkatan kedua.
Selain membuat rule membawa makanan atau minuman sesuai inisial nama, mereka juga membuat rules untuk datang dengan mengenakan seragam kaos kampung damai. Kaos itu merupakan seragam yang dimiliki oleh seluruh asatidz dan asatidzah Pondok Pesantren Al-Ishlah. hal itu, semakin memberikan kesan kompak dari mahasiswa dan mahasiswi angkatan kedua. “Alasan pakai seragam kampung damai sebenarnya simpel saja, yaitu karena kita belum pernah foto bersama mengenakan seragam ini,” kata Biinayatika yang kemudian diikuti dengan senyuman.
Tidak mau melewatkan momen begitu saja, mereka pun mengabadikannya dengan merekam momen ini. Setiap ada anggota datang, mereka direkam dengan menunjukkan makanan atau minuman yang dibawa. Ide ini sebenarnya muncul setelah beberapa dari mereka melihat vidio trend di aplikasi instagram. Setelah masuk proses editing, vidio itu pun jadi dengan durasi sekitar satu menit. Vidio ini semakin haru saat ditonton karena memiliki backsound lagu “Ingatlah Hari Ini” milik grup Project Pop.
Selain agenda potluck, mahasiswa-mahasiswi angkatan kedua ini juga menonton vidio yang telah disiapkan sebelumnya. Vidio yang ditampilkan di layar proyektor itu berisi foto-foto kenangan selama empat tahun kuliah dan satu tahun pengabdian. Rasa haru menyelimuti suasana saat itu, bahkan salah satu dari mereka sampai menitikan air mata.
“Unexpeted kalau kata saya. Saya tidak menyangka angkatan dua akan bisa sekompak ini di akhir masa kebersamaan,” ucap Ahmad Bayu Setiawan, mantan ketua BEM STIQSI. Ucapan Bayu itu nampaknya benar sekali, karena mahasiswa-mahasiswi angkatan dua benar-benar datang dengan dresscode kaos kampung damai juga makanan atau minuman sesuai inisial nama. Hanya saja, ada dua mahasiswi yang secara mendadak tidak bisa ikut, yaitu Eka Sobarista dan Nazilatul Fatihah. Keduanya sedang berada di luar kota untuk suatu keperluan lain.
Semoga setelah acara ini, kerukunan mahasiswa-mahasiswi STIQSI angkatan dua tetap terjaga dengan baik untuk seterusnya meski terpisah di tempat pengabdian dan perjuangan yang berbeda-beda. Amiin.
Reporter : Ega Maulida Najid
EEditor : Julya Nur Ilmiyah