Artikel

Menjaga Lisan Di Bulan Suci Ramadhan

Penulis: Arisa Safira

Bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat di nanti-nantikan umat muslim. Karena pada bulan ini pintu surga dibuka selebar-lebarnya dan pintu neraka ditutup. Untuk itu, pada saat bulan Ramadhan hendaknya kita selalu melakukan kebaikan yang dapat menambah kualitas puasa.

Salah satu kebaikan yang wajib kita lakukan di bulan puasa adalah menjaga lisan. Agar tidak berkata kotor, kasar, ataupun berkata yang membuat orang lain merasa sakit hati atau tersinggung. Dalam hadis riwayat At-Tirmidzi, Rasulullah bersabda, salah satu anggota badan yang banyak menyebabkan manusia celaka dan binasa hingga masuk neraka adalah lidah.

Banyak juga pepatah arab yang menyebutkan bahwa keselamatan manusia banyak ditentukan oleh kemmapuan dirinya mengendalikan lidah. Sehingga Nabi Muhammad Saw bersabda: “Berkatalah kamu yang benar dan baik, jika kamu tidak bisa berkata yang benar dan baik, lebih baik diam”. Pada bulan ramadhan ini, selain diwajibkan untuk berpuasa dari lapar dan haus, kita juga hendaknya berpuasa dari berbicara yang dapat menyakiti hati orang lain dan sejenisnya. Hal ini bertujuan untuk menjaga lisan kita.

Puasa bicara bukanlah hanya menahan lisan kita dari berbicara kotor saja. Karena hal itu memang dilarang untuk dilakukan bukan hanya pada saat puasa saja. Tetapi yang dimaksud dengan puasa berbicara adalah kita hanya berbicara jika benar-benar perlu dan bermanfaat saja. Karena pada umumnya, ucapan seseorang merupakan cerminan kualitas dirinya. Kualitas diri yang baik mestinya menjadikan lisan dengan mengucapkan hal-hal yang baik.

Serta, meski berbicara yang buruk tidak membatalkan puasa secara dhahir. Akan tetapi hal tersebut dapat menghapuskan pahala puasa. Seperti menggunjing, mengghibah, mengolok-olok, dan mencaci maki orang lain. Sehingga puasa kita hanya mendapatkan rasa lapar dan dahaga tanpa mendapatkan pahala.

Banyak orang yang mengeluh atau mungkin merasa tidak beruntung dalam hidupnya. Hal ini perlu dicurigai, jangan-jangan ucapannya belum baik. Karena Banyak diksi dalam islam untuk diucapka tatkala berada di setiap situasi hidup kita. Seperti jika kita tidak mampu, hendaknya mengucapkan lahaula wa la quwata illa billah. Jika kita tidak memiliki siapa-siapa, hendaknya mengucapkan hasbiallah. Jika kita kehilangan sesuatu, hendaknya mengucapkan innalillahi. Serta jika kita takut dengan sesuatu, maka hendaknya mengucapkan audzubillah. Intinya, kita dianjurkan untuk mengucapkan kalimat yang baik karena sangat banyak kalimatan thayyibatan dalam Islam. Agar puasa kita semakin berkah dan tidak menghapuskan pahala-pahala puasa

Editor: Faiq El

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
4.6/5

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Related Article

fahmilqurán.id

fahmilquran.id | kanal integrasi al-qurán dan sains