PROGRAM STUDI ILMU AL-QURÁN DAN TAFSIR

  • Visi, Misi, Tujuan dan Strategi (VMTS)

VMTS Prodi IAT STIQSI Lamongan selalu merujuk pada VMTS institusi STIQSI. Idealitas visioner yang tergambar pada institusi perguruan tingginya adalah harapan kuat ‘Menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an dan Sains yang unggul dan integratif berlandaskan nilai-nilai pesantren’. Secara konsisten, berkelanjutan dan berkesinambungan, cita-cita visioner ini diupayakan wujud dalam visi Program Studi, yaitu: ‘Menjadi Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir yang unggul dan integratif berlandaskan nilai-nilai pesantren’. Selanjutnya, visi ini diwujudkan secara konkret dalam program pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, beserta sistem kelembagaan program studi.

  • Tata Pamong, Tata Kelola dan Kerjasama

Pedoman Tata Pamong, Tata Kelola dan Kerjasama di lingkungan Prodi IAT STIQSI Lamongan disusun dengan asas dan nilai sebagai berikut: kepemimpinan yang visioner, kompeten, adil, dan demokratis, serta sistem pengelolaan yang akuntabel dan transparan. Asas dan nilai tersebut menjadi kekuatan (strength) bagi proses dan mekanisme pelaksanaan program dan pencapaian target-target program di lingkungan Prodi IAT STIQSI Lamongan. Di samping itu, kepemimpinan dengan karakter di atas, disertai keaktifan seluruh pengelola dalam memberikan kontribusi ide menjadi kesempatan serta peluang (opportunity) bagi pemangku kepentingan (stakeholders) dan pengelola untuk dapat beradaptasi dengan cepat terhadap pentingnya respon cepat dan tepat dalam pengembangan Program Studi. Selanjutnya, asas dan nilai tersebut diharapkan menjadi fondasi karakter untuk memotivasi pengelola agar selalu membuat kreatifitas karya yang terukur dengan standar Tridharma perguruan tinggi dalam pencapaian prestasi gemilang Program Studi. Kelemahan (weakness) terdapat pada implementasi Rencana Induk Pengembangan (RIP) yang belum dapat dilaksanakan secara keseluruhan, karena fokus lebih pada pemantapan kelembagaan secara internal dan sosialisasi visi-misi Prodi IAT STIQSI Lamongan kepada seluruh pihak terkait dengan STIQSI Lamongan di lingkungan Yayasan Al-Ishlah Sendangagung. Tantangan yang kami hadapi lebih banyak terkait dengan menjaga ritme dan konsistensi pada kerja-kerja ilmiah serta kerjasama dengan pihak luar. Perkembangan teknologi informasi mungkin bisa dipergunakan sebagai sarana dan media untuk mempermudah mendapatkan feedback untuk pengembangan Program Studi di masa-masa mendatang.

  • Mahasiswa                                               

Prodi IAT STIQSI Lamongan memiliki kesinambungan dengan program dan kurikulum Pondok Pesantren Al-Ishlah. Sementara itu mahasiswa STIQSI  rata-rata adalah alumni Pondok Pesantren Al-Ishlah. Oleh karena itu mahasiswa STIQSI Lamongan dengan latar belakang pendidikannya merupakan kekuatan bagi Prodi IAT STIQSI Lamongan dalam hal pengembangan kapasitas keilmuan dan penelitian. Kondisi objektif mahasiswa STIQSI Lamongan dalam menentukan pilihan untuk melanjutkan kuliah di STIQSI Lamongan biasanya dengan pilihan kesadaran sendiri, yaitu mereka menyadari untuk mengembangkan potensi dirinya dalam bidang keagamaan terutama Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir. Di samping kesadaran memilih kuliah di Prodi IAT STIQSI Lamongan, mereka juga memiliki kesadaran mengabdikan dirinya di Pondok Pesantren Al-Ishlah. Mereka diberi beasiswa belajar dengan target hafalan, kemampuan menulis dan pengabdian maksimal.

Pada tahun berjalan ini, jumlah total mahasiswa Prodi IAT STIQSI Lamongan adalah 100 orang. Setiap tahunnya mahasiswa STIQSI Lamongan memiliki kuota maksimal 30 orang. Jumlah mahasiswa setiap tahunnya bertambah, dengan sistem penambahan kuota dan beasiswa bagi alumni Pondok Pesantren Al-Ishlah Sendangagung, institusi pendidikan tempat STIQSI Lamongan bernaung. Harapan dengan jumlah kuota ini adalah mereka menjadi kelompok kecil kreatif yang dapat mengembangkan karakter ilmiah dalam implementasi Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu: pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat secara maksimal. Peluang yang terbuka juga bisa diberlakukan pada kuota yang dibatasi itu, juga pada sistem pesantren yang diterapkan. Pembinaan dan pengembangan program-program mahasiswa dapat berjalan dengan lebih maksimal. Tantangannya adalah menjadikan komunitas mahasiswa ini juga terhubungkan dengan dunia luar. Ajang kreatifitas dan prestasi yang bisa diakses secara luas menggunakan teknologi informasi mungkin bisa menjadi solusi terhadap tantangan tersebut, bahkan bisa menjadi tantangan berikutnya yang lebih besar.

  • Sumber Daya Manusia                                                                        

Dosen Prodi IAT STIQSI Lamongan berjumlah 5 orang dosen tetap dengan latar-belakang pendidikan S2, yang sesuai dengan prodi dan kurikulum standar yang telah disusun. Dengan mahasiswa berjumlah 100, rasio jumlah dosen: mahasiswa adalah 1: 20. Rasio jumlah ini termasuk kategori baik. Pengelolaan SDM di Prodi IAT STIQSI Lamongan didasarkan pada Pedoman Pengelolaan SDM yang memuat di dalamnya perencanaan, rekrutmen, seleksi, penempatan, pengembangan, sistem meritokrasi, pemberhentian, dan pensiun. Tambahan lagi, pengelolaan SDM didasarkan pada Dokumen Standar Mutu Kepegawaian yang terdapat dalam Dokumen Induk LPM.

  • Pengelolaan Keuangan, Sarana dan Prasarana                                                  

Sumber dana STIQSI Lamongan berasal dari Yayasan Al-Ishlah Sendangagung. Sumber dana tersebut dihasilkan dari: (i) kas Yayasan; (ii) keuntungan kantin mahasiswa/wi; dan (iii) dana hibah/beasiswa dari Yayasan. Pengelolaan dana ini dialokasikan untuk: (i) beasiswa seluruh mahasiswa STIQSI; (ii) honor para dosen; (iii) biaya penelitian mandiri; (iv) dana taktis; dan (v) penyelenggaraan pendidikan, seperti review kurikulum, praktikum, pengadaan dan pemeliharaan media pembelajaran, buku-buku perpustakaan, penelitian dan pengembangan, kemahasiswaan, penataan kelembagaan dan sistem manajemen, sosialisasi lembaga, pelatihan dan peningkatan mutu dosen, dan kegiatan-kegaiatan akademik lainnya.

Pengelolaan keuangan di atas diselenggarakan didasarkan pada Dokumen Standar Mutu Keuangan yang terdapat dalam Dokumen Induk LPM. Proses pengelolaan dana tersebut meliputi empat tahap kegiatan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pelaporan dan pengendalian. Alokasi dan penggunaan keuangan dalam empat tahun terakhir, meliputi: operasional pendidikan 49,59%; penelitian 5,26%, pengabdian kepada masyarakat 2,24%, investasi SDM 2,66%, dan sarana-prasarana 40.25%. Untuk menunjang pelaksanaan kegiatan Pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, STIQSI Lamongan memiliki sarana-prasana yang cukup memadai yaitu: lahan tanah seluas 700m2 yang di atasnya terdapat ruang kantor pimpinan, ruang kantor prodi IAT STIQSI Lamongan, ruang dosen, ruang pertemuan dosen, ruang kelas, ruang perpustakaan, ruang LKPD, lapangan olahraga, dan lain-lain.