Raih Beasiswa Magister di UIII, Bayu Setiawan: Berkat Penggemblengan STIQSI Lamongan dan Do’a Kiai.

Alhamdulillah. Sangat menginspirasi dan membanggakan. Dalam Program Beasiswa Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), salah satu alumni STIQSI Lamongan Angkatan II, Ahmad Bayu Setiawan, lolos sebagai Penerima Full Scholarship (beasiswa penuh) program Master of Art in Islamic Studies.

UIII adalah Universitas pertama di Indonesia yang memulai jenjang pendidikan khusus program Postgraduate (paskasarjana, magister dan doktoral). Setiap tahun UIII membuka kesempatan beasiswa untuk jenjang magister dan doktoral. Pada tahun ini UIII kembali membuka peluang bagi para calon mahasiswa untuk menempuh studi pada program magister (MA) dan doktor (PhD.), dalam berbagai bidang studi, di antaranya Islamic Studies. Program penerimaan mahasiswa baru UIII dibuka melalui dua skema, yaitu pendaftaran mandiri dan melalui jalur beasiswa.

Untuk masuk sebagai penerima beasiswa, bukanlah hal yang mudah. Sebab, beberapa kualifikasi harus dipenuhi sebagai persyaratan. Untuk memenuhi beberapa kualifikasi persyaratan tersebut tentu membutuhkan banyak persiapan, salah satunya adalah persiapan nilai TOAFL dan TOEFL, serta melewati beberapa proses ketatnya seleksi.

Ahmad Bayu Setiawan yang lolos seleksi beasiswa tersebut berarti telah memenuhi kualifikasi persyaratan calon penerima beasiswa UIII. Hal tersebut disampaikan Bayu saat diwawancarai via WhatsApp oleh salah satu tim website STIQSI Lamongan.

“Untuk persiapannya sendiri, saya merasa banyak diberikan kemudahan oleh Allah Swt dalam mengejar skor TOAFL 550 dan TOEFL 550 sebagai salah satu persyaratan. Saya merasa beruntung sekali dapat mengikuti penggemblengan belajar ketat di dalam lingkungan akademis di STIQSI Lamongan. Penggemblengan tersebut telah memberikan pengalaman yang luar biasa bagi saya sehingga saya dapat menulis Curriculum Vitae (CV) dengan pengalaman yang faktual, baik dari pengabdian, mengajar, hingga research dan publikasi jurnal”, tuturnya.

Menurut pengakuan Bayu, apa yang telah ditulisnya dalam CV tersebut serta keberhasilannya meraih beasiswa ini, tak dapat dilepaskan dari pendidikan dan perkuliahan di STIQSI Lamongan. “Saya termasuk kloter terakhir masuk ke STIQSI. Bahkan ketika perkuliahan di STIQSI sudah dimulai beberapa pekan. Saya memandang STIQSI Lamongan termasuk model pembelajarannya yang dikombinasikan dengan pengabdian, kayaknya nggak selera saya banget. Saya awalnya ragu, apa benar STIQSI Lamongan dapat menjadi media saya meraih masa depan. Saya terlalu terpukau oleh nama besar kampus lain, yang sepertinya bisa menjadi jaminan kesuksesan. Tetapi, ternyata saya keliru. Justru pembelajaran di STIQSI Lamongan telah membentuk karakter pribadi dan keilmuan saya. Pengalaman yang saya dapatkan selama di STIQSI Lamongan dan Pondok Pesantren Al-Ishlah, serta do’a Kiai Dawam, para dosen, ustadz dan ustadzah, saya yakini telag mengantarkan saya dalam meraih cita-cita,” ucapnya.

“Saya menghaturkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada para dosen dan civitas akademika STIQSI Lamongan atas doa dan tenaga yang telah dicurahkan untuk membangun peradaban STIQSI Lamongan, sehingga menghasilkan alumni-alumni yang bermanfaat. Khususnya saya haturkan takzim dan terima kasih banyak kepada Ustadzuna Kiai Muhammad Dawam Saleh, sosok panutan yang telah memberikan uswah hasanah, yang setiap hari selalu mendoakan santri-santrinya. Juga kepada segenap keluarga besar al-Ishlah. Terima kasih banyak. Saya sangat beruntung ditakdirkan Allah Swt., menjadi bagian kecil dari keluarga besar Pondok ini, yang telah memberikan pengalaman dan pelajaran hidup yang sangat berarti bagi saya dalam meraih masa depan,” kata mantan Ketua BEM STIQSI Lamongan periode 2020/2021 ini.

Mantan Ketua DPM STIQSI Lamongan periode 2021/2022 ini juga memberikan motivasi dan pesan untuk adik-adik tingkatnya yang masih menimba ilmu di STIQSI Lamongan. Pesannya, “Untuk adik-adikku yang masih dan sedang berjuang membangun peradaban di STIQSI Lamongan. Saya ingin mengulang pesan yang selalu dalam setiap kesempatan disampaikan tanpa bosan dan lelah oleh Ketua STIQSI Lamongan, Dr. Piet Hizbullah Khaidir, S.Ag., MA. Entah kalian mendengarkan atau merasa tidak penting dengan pesan beliau itu. Tapi, saya bersaksi, bahwa pesan beliau terbukti untuk saya saat ini,” ungkapnya bersemangat.

“Teman-teman, ini pesan beliau yang ingin saya ulang di sini, yaitu bahwa keterlibatan antum semua di STIQSI Lamongan bukanlah suatu kecelakaan sejarah. Di dunia luar, yang dinilai adalah kualitas diri dan bukan afiliasi institusi. Janganlah minder memilih belajar di STIQSI Lamongan. Buktikan bahwa mahasiswa/wi STIQSI Lamongan tidak kalah bahkan dapat lebih unggul dari mahasiswa di kampus-kampus besar yang namanya mentereng dan hebat. STIQSI Lamongan adalah rumah dengan lingkungan akademik dan non-akademik yang istimewa bagi insan-insan cendekia. Banyak sekali kesempatan di dalamnya untuk membentuk kualitas diri kita, yang mungkin ketika kita belajar di luar, tidak kita dapatkan. Mari bersama membangun peradaban umat Islam dari STIQSI Lamongan. Tetap fokus, cintai ilmu, dan sebarkan kebaikan”, pungkasnya penuh harap.

 
Reporter : Azka Ziadah Az-Zahroh
Editor: Faiq El
Proofreader: phzdr