Senin, 13 Juni 2022M/13 Dzulqo’dah 1443H. Bertempat di aula Pondok Pesantren Al-Ishlah. Perdana Yudisium (تَكْرِيْمُ الْخِرِّيْجِيْنَ) diselenggarakan dengan Khidmad. Para dosen yang menghadiri acara ini mengisi duduk di depan mahasiswa. Calon mahasiswa yang akan diwisuda pada 15 Juni nanti juga mengenakan seragam dengan jas almamater kebanggaan. Sedangkan mahasiswa lainnya yang menghadiri acara pengukuhan ini mengenakan seragam STIQSI yang berwarna krim dan putih membuat susasana menjadi rapi dan menyenangkan.
Yudisium siang ini diawali dengan pembacaan ayat suci al-Qur’an yang sangat merdu oleh Dita Nadia. Kemudian dilanjutkan pembukaan Yudisium angkatan pertama yang dibuka oleh wakil ketua 1 bidang akademik ustadz M. Arromu Harmuzi, S.Ag, M.Pd.I.
pembaca surat keputusan oleh ustadz Luqman Hakim, S.H.I, M.Pd. Tahapan sebelum prosesi wisuda (Yudisium). Hasil keputusan 3 Maret 2022. Menetapkan keputusan STIQSI. Program Studi IAT (Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir) dinyatakan lulus pada tahun ajaran 20021/2022. Dalam pembacaan surat keputusan ini, Ustadz Luqman membacakan indeks prestasi komulatif setiap Mahasiswa urut sesuai dengan absen angkatan dan nomor induk mahasiswa.
Mahasiswa Berprestasi
Peraih indeks prestasi cumlaud :
1. Nevia Ika Utami NIM : 1718134014 IPK: 3.79
2. Rafita Septi Cahyani NIM: 1718134020 IPK: 3.75
3. Rana Rafidha Salsabila Rachman NIM: 1718134021 IPK : 3.70
4. Wilda Ayu Atika NIM 1718134025 IPK 3.65
5. Mohammad Zahid Robbani NIM: 1718134012 IPK: 3.64
6. Vina Aizanah Putri NIM: 1718134024 IPK: 3.61
7. M. ‘Izzuddin Robbani Habe NIM: 1718134008 IPK: 3.59
8. Nurul Izzah Zulfa NIM: 1718134019 IPK: 3.55
9. Nur Islamiyah NIM: 1718134017 IPK: 3.52
10. Alma Oktavia NIM: 1718134001 IPK: 3.51
11. Ni’matul Jannah NIM: 1718134014 IPK: 3.51
Penghargaan Tahfidz :
- Alma Oktavia, berhasil menghafal sebanyak 10 Juz
- M Izuddin Robbani Habe, berhasil menghafal 8 Juz
- Luthfatul Ainiyah berhasil menghafal 5 Juz
Lulusan terbaik dalam bidang non akademik :
- Rana Rafidha Salsabila Rachman
- Gio vani klodia Damayanti
- Nevia Ika Utami
Nasihat Para Guru dalam Yudisium
Yang Pertama khutbah diisi oleh ketua STIQSI Lamongan, Dr. Piet Hizbullah khaidir, S.Ag, MA. Beliau mengharapkan lulusan tidak akan berhenti belajar dan menimba ilmu setelah diwisuda nanti. Gelar yang disandang pun semoga menjadi tanggungjawab bukan hanya di dunia ini tapi juga di akhirat. Berikut rangkuman khutbah tersebut ;
- Jangan Pernah berhenti menuntut ilmu dimanapun kakimu menapak.
- Jaga ketawadhu’an, kerendah-hatian, meskipun sudah bergelar “sarjana”. Gelar itu membawa konsekuensi pertanggungjawaban keilmuan yang telah diperoleh.
- Setiap Civitas Akademika STIQSI Membawa 2 nama; Pundak kanan membawa nama makhad (Pondok Pesantren Al-Ishlah), dan pundak kiri membawa nama STIQSI sebagai makhad ‘aali.
Shibghah kita adalah 2 nama tersebut yang harus kita jaga sampai kapanpun, dimanapun kita berada dan berkiprah, bekerja.
Khutbah kedua oleh Kiyai Drs. KH. M. Dawam Saleh. Beliau bernostalgia sebentar di dalam khutbahnya di kesempatan Yudisium perdana ini. Banyak sekali doa dalam ucapan beliau yang disampaikan dengan penuh harapan. Diseling oleh beberapa cerita tentang pondok pesantren panutanAl-Ishlah yakni Gontor, diharapkan seluruh keluarga besar al-Ishlah memiliki jiwa yang ikhlas, yakni maksudnya adalah sepi ing pamrih rame in gawe. Banyak bekerja dengan ikhlas tanpa berharap imbalan uang, maka akan menjadi kerja yang ikhlas dan totalitas, kuantitas akan mengikuti setelahnya inshaAllah.
Acara trakhir penutupan acara Yudisium yang sebelumnya dipimpin doa oleh Kiyai Dawam dan kemudian ditutup oleh ustadz M. Arromu Harmuzi, S.Ag, dengan ketukan 3 kali tongkat STIQSI.
(Safira Akmalun N)