Artikel

Tingkatan Level Seseorang Dalam Berpuasa

Nadhifatul Ummah

Puasa adalah tindakan menahan diri dari makan dan minum, serta segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa. Dimulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Puasa bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan seorang muslim. Berpuasa merupakan salah satu dari lima Rukun Islam. Serta orang yang berpuasa, terdapat tiga macam tingkatan atau level dalam berpuasa. Yaitu ada Awam, Khusus dan Khususul Khusus.

  1. Puasa Awam atau Umum
    Puasa umum atau awam yaitu: mencegah perut dan kemaluan dari memenuhi keinginannya, atau menahan diri dari memasukkan sesuatu dalam perut dan kemaluan terjaga. Puasa umum ini titik beratnya hanya menahan terhadap hal-hal yang membatalkan puasa. Dalam bentuk kebutuhan perut dan kelamin. Tanpa memandang aspek aspek menahan diri dari yang lain atau lebih berhati hati hanya dalam masalah perut dan kemaluan saja.

Pada tingkat ini, orang yang melakukan puasa tidak akan terbatasi dari kemaksiatan. Karena orang pada tingkat ini kadang tidak ada unsur jasmaniyah yang di pandang tidak berhubungan dengan puasa juga hatinya, untuk turut berpuasa.

  1. Puasa Khusus
    Puasa Khusus yaitu: berusaha menjaga pandangan lidah, tangan, kaki dan anggota tubuh lainnya dari perbuatan dosa. Puasa ini sama seperti puasa tingkatan awam. Namun ada lebihnya, di mana puasa awam lebih condong/lebih berhati-hati, terhadap hal-hal yang masuk ke dalam perut atau menjaga kemaluan. Tetapi puasa khusus ini bukan hanya lebih memperhatikan apa yang masuk ke perut atau kemaluan saja. Akan tetapi juga memperhatikan atau menjaga dari mata yang tidak melihat yang maksiat maksiat. Menjaga telinga untuk tidak mendengarkan dari hal hal yang tidak penting penting. Menjaga tangan dengan tidak melakukan sesuatu yang tidak berguna apalagi menyakiti orang lain dari perbuatan tangannya. Menjaga kaki dengan tidak bergerak membawa ke tempat yang sia-sia, apalagi membawa kepada kemaksiatan. Hal itulah puasanya orang khusus. Karena turut dipuasakan fisiknya secara keseluruhan.

Orang yang berada pada tingkat puasa khusus, memiliki kesadaran untuk selalu menahan keinginan lahiriyah. Berupa anggota badan dengan kenikmatan yang diinginkan oleh anggota anggota tersebut. Tujuannya untuk menemukan kenikmatan yang sebenarnya yakni ketenangan dan keterangan batin.

  1. Puasa khususul Khusus
    Puasa khusus dari khusus yaitu: puasa hati dari segala cita-cita yang hina dan segala pikiran duniaw. Serta mencegahnya daripada selain Allah SWT Secara keseluruhan. Puasa yang khusus dari yang khusus menurut Imam Ghozali adalah puasanya para nabi, orang-orang siddiq dan orang yang dekat dengan khaliq (Tuhan). Bahkan di tingkatan ini, ia menganggap batal apabila memikirkan hal hal yang bersifat duniawi. Sehingga hatinya lupa terhadap allah SWT. Kecuali masalah masalah duniawi yang mendorong kearah pemahaman agama, karena hal tersebut di anggap sebagai tanda ingat kepada akhirat. Hatinya merasa berdosa apabila hari-harinya terisi dengan hal hal yang dapat membatalkan puasanya. Mereka beranggapan bahwa hal tersebut bermula dari rasa kurang yakin dengan janji Allah SWT Untuk mencukupkan dengan rizkinya.

Editor: Faiq El

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
4.6/5

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru