Artikel

Mengajarkan Puasa Kepada Anak Sejak Usia Dini

Penulis : Imelda Ruddin Prastika

Usia dini merupakan kisaran usia sekitar 0-8 tahun yang belum masuk pada usia baligh dan sedang masuk dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan baik secara fisik maupun psikologis. Oleh karena itu, untuk membentuk karakter dan kepribadian yang baik pada anak, maka perlu diberikan pendidikan yang baik pula dan dimulai pada saat anak masih mencapai usia dini. InsyaAllah dengan pendidikan yang baik, maka pertumbuhan dan perkembangan anak menjadi baik pula hingga usianya mencapai dewasa.

Orang Tua Sebagai Wasilah pertumbuhan Anak

Orang yang cocok dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan anak adalah orang tua, hal tersebut karena merekalah orang yang paling dekat dengan anak dan perannya pun sangat dibutuhkan untuk membentuk pertumbuhan dan perkembangan karakter serta kepribadian anak.

Seorang Anak akan mencontoh perilaku orang tuanya, maka tugas kita sebelumnya ialah harus mempersiapkan menjadi orang tua yang dapat memberikan Uswatun Hasanah kepada anak-anak kita nantinya. Terutama para perempuan yang nantinya akan menjadi madrasah pertama bagi anak-anaknya, maka seharusnya masing-masing telah mengetahui dan memiliki metode pendidikan yang baik dan cocok dengan perkembangan zaman anaknya, wa bil khusus pendidikan agama.

Salah satu pendidikan agama yang cocok diterapkan kepada anak saat bulan Ramadhan kali ini adalah dengan mengajarkan bagaimana anak dapat melakukan puasa seperti halnya orang-orang dewasa. Pendidikan puasa yang diberikan kepada anak jangan langsung memaksakan anak untuk berpuasa tetapi melalui cara yang bertahapan-tahapan hingga anak itu benar-benar mampu untuk melakukan kewajibannya sebagai umat Islam.

Hadis Tentang Mendidik Anak Berpuasa

Anjuran untuk mendidik anak untuk berpuasa telah dijelaskan dalam sebuah hadis yang berbunyi:

أَرْسَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَدَاةَ عَاشُورَاءَ إِلَى قُرَى الْأَنْصَارِ مَنْ أَصْبَحَ مُفْطِرًا فَلْيُتِمَّ بَقِيَّةَ يَوْمِهِ وَمَنْ أَصْبَحَ صَائِمًا فَليَصُمْ قَالَتْ فَكُنَّا نَصُومُهُ بَعْدُ وَنُصَوِّمُ صِبْيَانَنَا وَنَجْعَلُ لَهُمْ اللُّعْبَةَ مِنْ الْعِهْنِ فَإِذَا بَكَى أَحَدُهُمْ عَلَى الطَّعَامِ أَعْطَيْنَاهُ ذَاكَ حَتَّى يَكُونَ عِنْدَ الْإِفْطَارِ

“Suatu pagi di hari Asyura’, Nabi saw. mengirim petugas ke perkampungan kaum Anshar (untuk menyampaikan), “Siapa yang tidak berpuasa sejak pagi hari, maka ia harus menggantinya pada hari yang lain, dan siapa yang sudah berpuasa sejak pagi hari, maka hendaklah ia melanjutkan puasanya.” Ia (Ar-Rubayyi’ binti Mu’awwidz) berkata, “Setelah itu, kami berpuasa, kami juga mendidik anak-anak kecil kami untuk berpuasa, dan kami buatkan untuk mereka mainan dari bulu domba. Apabila salah seorang dari mereka menangis meminta makanan, maka kami beri ia permainan itu hingga tiba waktu berbuka puasa.”

Metode Mendidik Anak Berpuasa

Adapun cara atau metode yang dapat digunakan untuk mendidik anak berpuasa, di antaranya:

  1. Mengenalkan kepada anak bahwa sebagai seorang muslim kita diwajibkan untuk berpuasa, yaitu dengan cara berbagi cerita dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan anak tentang keutamaan melakukan puasa Ramadhan.
  2. Membiasakan anak untuk berpuasa di bulan sya’ban agar tidak kaget saat berpuasa di bulan Ramadhan.
  3. Pada saat anak-anak melakukan praktek berpuasa, ajarkan mereka puasa sedikit demi sedikit, seperti puasa beberapa jam, puasa dhuhur, puasa, ashar hingga puasa Maghrib.
  4. Ketika anak melaksanakan puasa, ajak untuk bermain permainan yang bermanfaat dan tidak menguras tenaga mereka, karena terkadang mereka lupa makan dan minum karena asyik dengan permainannya.
  5. Ada orang tua yang memberikan hadiah kepada anaknya saat melakukan puasa. Namun menurut saya memberikan hadiah dapat menyebabkan dampak yang buruk terhadap niat anak berpuasa, anak akan berpuasa kalau ada imbalannya tetapi kalau tidak ada maka akan malas untuk melakukannya. Berbeda dengan mengajarkan anak berpuasa dengan niat lillahi ta’ala.Ketika anak telah mencapai puasa sampai waktunya. Maka ajaklah mereka untuk jalan-jalan atau ngabuburit waktu sore hari karena hal tersebut akan membuat mereka senang dan lupa hal-hal yang buat mereka tidak senang.

Mengajarkan puasa kepada anak merupakan hal yang penting, tetapi selain mengajarkan berpuasa sebagai orang tua juga harus mengajarkan kepada anak-anak agar mereka juga mampu untuk mengenalkan ibadah-ibadah lainnya di bulan Ramadhan, seperti shalat tarawih, shalat witir, dan tad

Editor : Nur Halizatul Magfiroh

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
4.6/5

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru