Penulis: Muhammad Isa
Sabar merupakan pilar kebahagiaan bagi seorang hamba, dari kesabaran itulah seorang hamba terjaga dari kemaksiatan, konsisten dalam ketaatan, dan tabah dalam menghadapi segala cobaan. Sabar juga merupakan menahan diri dalam menanggung suatu penderitaan, baik dalam sesuatu yang tidak diingini maupun dalam bentuk kehilangan sesuatu yang disenangi.
Makna Sabar
Sabar adalah suatu keutamaan yang diperlukan oleh manusia, baik dalam urusan agama maupun dunianya. Manusia adakalanya harus bersabar terhadap perintah yang wajib dilakukan dan dilaksanakan olehnya, larangan yang harus dihindari dan ditinggalkannya, takdir yang menimpa dirinya, dan nikmat yang harus di syukuri dari pemberian Allah SWT.
Adanya kesabaran pada diri seseorang akan menjadikan cobaan terasa ringan, dan Allah akan menjadikan cobaan sebagai sesuatu yang baru dan disukai oleh Allah SWT. Sebaliknya, ketidak sabaran akan menjadikan cobaan akan terasa semakin berat, dan Allah akan menambahkan beban siksa yang berarti hamba tersebut berpaling dari asma’ Allah dan sifatnya. Ketidak sabaran secara umum merupakan ketetapan hawa nafsu dan ambisi dalam pengumpulan dunia.
Tingkatan Kesabaran
Sabar mempunyai beberapa tingkatan dan sabar dalam menjalani ketaatan kepada Allah SWT adalah tingkatan yang lebih tinggi daripada sabar yang hanya menahan diri dari kedurhakaan. Sabar dalam menjalankan kewajiban merupakan jenis kesabaran yang paling tinggi, karena sesungguhnya mengerjakan kewajiban mempunyai kedudukan yang lebih tinggi disisi Allah daripada meniggalkan hal-hal yang dilarang, dan pahala meninggalkan larangan lebih besar daripada pahala sabar menahan derita musibah.
Seringkali sabar itu dikaitkan dengan menjalankan puasa, terutama puasa pada bulan suci Ramadhan, yang harus menjalankan puasa satu bulan penuh bagi umat muslim. Bulan Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus dari fajar hingga senja. Ia adalah periode yang penuh dengan berkah, refleksi, dan kesempatan untuk memperdalam hubungan dengan diri sendiri dan Tuhan Yang Maha Esa.
Macam-Macam Sabar
Salah satu aspek yang penting dalam perjalanan spiritual ini adalah mengasah kesabaran. Di tengah-tengah tantangan dan godaan sehari-hari, Ramadan memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk melatih dan memperkuat kesabaran mereka. Berikut beberapa poin kesabaran dalam berpuasa pada bulan suci ramadhan:
- Kesabaran dalam berpuasa: Berpuasa dalam bulan Ramadan adalah ujian kesabaran yang sesungguhnya. Menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa, tidak hanya menguji kesabaran fisik, tetapi juga kesabaran mental dan emosional. Ketika lapar dan haus menghampiri, kesabaran menjadi kuncinya. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan amal yang buruk, maka Allah tidak membutuhkan dia meninggalkan makanan dan minumannya.” (HR. Bukhari).
- Kesabaran dalam Menahan Diri dari Kemarahan: Selama Ramadan, penting untuk menjaga kesabaran dalam menghadapi situasi-situasi yang bisa memicu kemarahan. Dalam keadaan lapar dan haus, emosi bisa lebih sulit untuk dikendalikan. Namun, sebagai umat Islam, kita diajarkan untuk menahan diri dari amarah dan meningkatkan kesabaran kita. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an, “Dan berjalanlah di muka bumi dengan rendah hati, dan bersabarlah. Sesungguhnya, keberhasilan itu tidak akan luput dari usaha yang keras.” (QS. Al-A’raf: 128).
- Kesabaran dalam Berinteraksi dengan Orang Lain: Ramadan juga memberikan kesempatan untuk memperbaiki hubungan dengan orang lain. Dalam proses ini, kesabaran sangatlah penting. Ketika berinteraksi dengan keluarga, teman, atau sesama Muslim lainnya, kita mungkin diuji dengan sikap atau perilaku yang tidak sesuai harapan. Namun, dengan kesabaran, kita dapat menjaga hubungan tersebut tetap harmonis dan memperoleh pahala dari Allah SWT.
- Kesabaran dalam Menunaikan Ibadah: Ramadan adalah bulan ibadah yang penuh berkah. Dari shalat tarawih hingga membaca Al-Qur’an, setiap ibadah membutuhkan kesabaran. Terkadang, jadwal yang padat atau kelelahan fisik bisa membuat kita merasa sulit untuk menjaga semangat dalam beribadah. Namun, dengan kesabaran dan tekad yang kuat, kita dapat melalui setiap ibadah dengan penuh keikhlasan dan khusyuk.
- Kesabaran dalam Menghadapi Godaan: luar bulan Ramadan, kita mungkin terbiasa dengan gaya hidup tertentu yang tidak sesuai dengan ajaran agama. Namun, Ramadan memberikan kesempatan untuk meningkatkan kesabaran dalam menghadapi godaan tersebut. Dari meninggalkan kebiasaan buruk hingga menahan diri dari godaan yang muncul di sekitar kita, setiap tindakan tersebut membutuhkan kesabaran yang besar.
- Kesabaran sebagai Kunci Ketenangan Jiwa: Kesabaran bukanlah hanya sekadar menahan diri dari emosi atau dorongan-dorongan negatif. Ia adalah kunci untuk mencapai ketenangan jiwa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan bersabar dalam menghadapi segala ujian dan cobaan yang datang, kita dapat memperoleh keberkahan dan kebahagiaan sejati dalam hidup ini.
Dalam bulan Ramadan, mengasah kesabaran bukanlah tugas yang mudah. Namun, dengan tekad yang kuat dan niat yang tulus, kita dapat melalui setiap ujian dengan penuh keberanian dan ketenangan jiwa. Semoga setiap langkah yang kita ambil dalam meningkatkan kesabaran kita membawa kita lebih dekat kepada ridha Allah SWT dan menghasilkan kebaikan yang berlipat ganda dalam hidup ini dan di akhirat kelak.
Dari penjualan diatas dapat disimpulkan bahwa, kesabaran juga tidak hanya terdapat atau dilakukan pada bulan ramadhan saja, tapi juga dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari dengan tujuan untuk menjalankan ketaatan kepada Allah SWT.
Editor: Nur Halizatul M.