Artikel

Apa Saja Hal-Hal yang dapat menghilangkan Pahala Puasa

Penulis: Gerry Nur Firmansyah

Bulan puasa identik dengan banyaknya orang yang berlomba-lomba menjalankan ibadah dan kebaikan. Sebab di bulan Ramadhan Allah berjanji melipat gandakan segala ibadah dan menghapuskan dosa-dosa. Namun terdapat sebagian orang, walaupun dia berpuasa, namun tidak mendapatkan apa-apa kecuali haus dan lapar. Sehingga hal tersebut menjadi perhatian penting, karena pada saat itulah momentum paling berharga bagi umat muslim untuk melaksanakan dan memksimalkan ibadah.

Penyebab hilangnya pahala puasa pun perlu diperhatikan lebih intens. Karena akan sia-sia, jika tidak mengetahui dan hal apa saja yang menghilangkan pahala puasa. Rasullullah bersabda dalam hadis riwayat an-nasa’i sebagai berikut


كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوْع وَالْعَطْش

Artinya, “Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan sesuatu dari puasanya kecuali rasa lapar dan dahaga” (HR An-Nasa’i).

Rasulullah mengungkapkan hal tersebut bukan tanpa alasan, akan tetapi sebagai perhatian pada setiap orang. karena ada banyak orang yang sukses dalam mencegah dirinya untuk tidak berbuat hal yang membatalkan puasa akan tetapi mereka tidak mendapatkan pahala.

Alangkah banyak orang yang berpuasa tapi tetap mengunjing orang dari belakang, tidak bisa menjaga lisannya, tidak menjaga pandangannya, tidak menjaga pikirannya dan tidak menjaga hhatiny. Maka jika demikian, orang tersebut benar-benar hanya mendapatkan haus dan lapar.

Padahal kita tahu, bahwa puasa adalah menjaga atau menahan diri dari segala hawa nafsu baik makan minum dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Akan tetapi banyak orang sekarang yang hanya berpuasa menahan lapar dan haus saja. Mereka tidak sadar bahwa yang harus berpuasa itu bukan hanya perutnya, akan tetapi seluruh anggota badan baik mulut, hati, pikiran dan hawa nafsunya.

Hal ini harus menjadi perhatian lebih bagi semua umat Islam dalam ibadah puasanya. Semoga kita tidak termasuk orang-orang yang demikian. Namun kita senantiasa bisa menjaga lisan kita. Serta semoga kita kembali padanya dalam keadaan husnul khatimah dan mendapatkan ridha Allah dan juga Rasulullah.

Editor: Faiq El

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
4.6/5

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru