Pada Jumat, 17 September 2021, Language Development Centre (LDC) STIQSI mengadakan sebuah agenda besar sekaligus perdana dari program bahasa yang dicanangkan LDC, yaitu “Training of TOEFL: a Guide to Achieve a Top TOEFL Score” di aula Pondok Pesantren Al-Ishlah.
Agenda ini dihadiri oleh peserta dari beberapa kalangan yaitu siswa/i MA Al-Ishlah, seluruh mahasiswa STIQSI (Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an dan Sains Al-Ishlah) dan beberapa partisipan dari kalangan umum (via zoom).
Selain itu juga dihadiri Kyai Drs. Muhammad Dawam Saleh, selaku ketua dewan pembina STIQSI yang memberikan pidato pembuka, sedangkan pemateri inti (keynote speaker) dari agenda ini adalah ketua koordinator bidang bahasa Inggris LDC, Amiruddin Hadi Wibowo, M. Pd., dan dimoderatori oleh salah seorang mahasiswi STIQSI yaitu Mega Dina Indah Sari.
Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne STIQSI bersama-sama. Setelah itu, dilanjutkan dengan sambutan dari Kyai Dawam dengan durasi waktu sekira 10 menit. Beliau menyampaikan perihal pentingnya bahasa Inggris, “Orang kalau bisa berbahasa Inggris memiliki nilai tambah dan juga lebih banyak kesempatan.”, demikian beliau bertutur. Kemudian beliau memberikan contoh tentang alumni Al-Ishlah yang berkuliah di Malang, kemudian ditugasi oleh dosennya untuk menjadi guide tamu dari luar negeri, setelah itu dia mendapatkan tips dari universitasnya.
Menurut Mr. Amir terdapat beberapa alasan kenapa pembelajaran TOEFL menjadi penting: 1) Menjadi persyaratan kelulusan seorang mahasiswa (requirement for student graduation) dikarenakan TOEFL mencakup materi-materi yang menunjukkan kualifikasi dari kemampuan berbahasa seorang mahasiswa. 2) Sebagai bukti dari kecakapan berbahasa Inggris (a proof of English proficiency) karena TOEFL mancakup latihan-latihan soal seperti structure, reading, listening yang ketiganya adalah aspek-aspek penting dalam bahasa Inggris. 3) Salah satu persyaratan penerimaan di universitas (requirement for universities admissions), hal demikian dikarenakan beberapa universitas menjadikan skor TOEFL sebagai bahan pertimbangan. 4) Sebagai salah satu dari dokumen pendukung saat melamar pekerjaan (supporting document in work recruitment), hal ini berguna bagi mereka yang memang merencanakan untuk bekerja selepas kuliah.
Pelatihan TOEFL ini merupakan agenda perdana yang dicanangkan oleh LDC dengan tujuan menghidupkan kemampuan berbahasa mahasiswa STIQSI khususnya, pun kalangan lain pada umumnya dengan memperkenalkan secara deskriptif dan preskriptif pembelajaran TOEFL. Alhamdulillah, agenda ini berjalan lancar serta meriah, karena para peserta berkesempatan memenangkan beberapa hadiah menarik bagi yang mampu menyelesaikan soal quizz dengan baik. Dalam langkah ke depannya LDC akan mengadakan training dan test bagi mahasiswa secara lebih intensif melalui TOAEP (Test of Academic English Proficiency) sebagai sarana prediction test untuk mengetahui perkiraan skor TOEFL.
(‘Izzuddin)