Candaan STIQSI dan UMS sudah mirip dan nyambung keluar pertama kali oleh celetukan Waka I STIQSI, ustadz Arromu Harmuzi. Kata beliau dapat dilihat dari warna jas almamaternya yang sama. Harapan kedepannya juga mampu nyambung dan cocok dalam banyak diskusi terkait Penafsiran dan Peradaban Islam.
Mendengarkan dan berbincang bersama UMS khususnya Prodi IQT (Ilmu al-Qur’an dan Tafsir) dalam acara KKL ke-2 pada 16 Juli 2023, membawakan hal segar khususnya bagi mahasiswa STIQSI Lamongan. Salah satunya dengan memberikan penjelasan terkait profil lulusan UMS jurusan tafsir yang belum ditemukan dari profil lulusan STIQSI Lamongan, yaitu menjadi Dai Tafsir. Tentu saja menjadi Dai bukanlah hal baru, karena mahasiswa STIQSI Lamongan juga acap kali berbicara di depan khalayak ramai dan juga telah mengajar di berbagai lembaga. Tapi, penegasan menjadi Dai Tafsir memberikan kesadaran, bahwa ketika menyampaikan sesuatu tidak seharusnya melupakan background lulusan Ilmu Tafsir.
Selain mengenalkan UMS, mereka juga mengajak mahasiswa STIQSI untuk berpikir tentang Qur’anic Worldview yang dipimpin oleh Dr. Kharis Nugroho, Lc., M.Ud. Pesan penting yang beliau sampaikan adalah “Ketika kita mempelajari satu hal, jangan menutup diri untuk belajar hal lain.”
Reporter: Nur Islamiyah
Fotografer: Wilda Ayu Atika