Pada tanggal 22 September tim rombongan Lembaga Penjaminan Mutu STIQSI Lamongan melakukan program Eksternal Benchhmarking dengan Badan Penjaminan Mutu (BPM) Unisma Malang. Eksternal Benchmarking ini dihadiri oleh Dr. Ir. Mahayu Woro Lestari sebagai Ketua BPM UNISMA, Dr. Ir. Ena Marlina, M.T sebagai Bag. Administrasi BPM UNISMA, Siti Kristanti, S.Ak sebagai Staf BPM UNISMA, dan Syaifur Rahim sebagai Kaprodi PBA UNISMA
Adapun rombongan tim LPM STIQSI terdiri dari Drs. Agus Salim, M.Pd.I sebagai Asesor STIQSI, Rosydina Robi’aqolbi, dr., M.Kes sebagai ketua LPM STIQSI, Fauziyah Auliyah, S.Pd., M.Pd sebagai Sekretaris LPM STIQSI dan Nur Islamiyah sebagai Staf LPM STIQSI
Menurut hasil diskusi External Benchmarking, tidak ada yang salah ketika melakukan audit, sesederhana apapun bentuknya. Karena pada intinya adalah tetap melakukan monitoring dan evaluasi. Yang salah adalah ketika kita tidak pernah melakukan audit, dan memanipulasi data audit, sehingga kita tidak akan pernah menemukan kekurangan dan tidak ada tindak perbaikan.
Adapun cara melakukan audit yang simple dan tidak rumit bergantung kepada perguruan tinggi masing-masing. Contohnya dalam melakukan audit itu bertahap dan satu poin saja. Misalnya kita melakukan audit terkait dosen yang minimal harus S2, jika kita sudah pernah melakukan audit tersebut dan hasilnya sudah tidak ada lagi dosen yang S1, maka tidak perlu lagi dilakukan audit yang serupa. Bisa dilakukan audit pada poin selanjutnya, misalnya setiap mata kuliah harus memiliki RPS, kemudian pertanyaan yang ada di kolom audit bisa seperti. Apakah ada RPS tiap mata kuliah? Apakah RPS tiap mata kuliah sudah disusun sesuai dengan template yang disediakan? Apakah RPS yang telah dibuat diaplikasikan? Dan lain-lain. nanti para dosen tinggal centang di kolom ya atau tidak.
Untuk Audit boleh dilakukan di pertengahan perkuliahan. Tidak harus di akhir atau di awal. Semisal kita mendapati laporan jika proyektor rusak di kelas apa gitu, laporan tersebut termasuk pada minor atau mayor, kita tulis kritia tergantung pada situasi yg dibutuhkan, misal jika proyektor rusak, tidak dapat dilaksanakan perkuliahan. Maka hal tersebut menjadi pelaporan mayor, sehingga proyektor tersebut dapat segera diganti dan perkuliahan dapat berjalan.
Temuan-temuan yang kita dapatkan ketika melakukan audit dapat langsung kita mintakan rekomendasi jika hal tersebut sangat urgent dan memicu temuan yang lain. kemudian temuan yang sekiranya dapat langsung diselesaikan dengan lembaga yang bersangkutan tidak perlu sampai dibawa ke ketua dan dibahas ketika rapat kerja atau Rapat Tinjauan Manajemen (RTM). Karena setiap temuan harus segera diselesaikan.
Reporter: Nur Islamiyah